Sastra merupakan
pengungkapan pikiran kita melalui berbagai bentuk atau media. Media ini
biasanya bisa melalui bahasa, tulisan, gambar seperti lukisan, musik ataupun
melalui gaya bangunan (arsitektur). Melalui perkembangan sejarah dan
kebudayaan, setiap manusia di bumi ini memiliki cara untuk mengungkapkan atau
menuangkan pikiran mereka dalam cara yang berbeda-beda. Misalnya saja di Indonesia,
banyak sekali memiliki keberagaman suku bangsa. Hal ini dapat membuat
keberagaman budaya dan kesusastraan.
Menurut
saya, sastra dapat dikatakan bahasa yang mempunyai kemampuan yang menampung kegiatan
manusia dan dengan sastra pula kita lebih mudah berkomunikasi dan menyampaikan
apa yang ada di benak kita sesuai dengan pembawaan dan karakter mereka
masing-masing. Salah satu perwujudannya adalah prosa. Prosa dibedakan menjadi
prosa lama dan prosa baru. Prosa lama contohnya seperti kisah, legenda, fabel,
peribahasa, pepatah ataupun hikayat. Biasanya prosa lama sangat terkait dengan
adat istiadat masing-masing daerah. Salah satunya yang kita ketahui adalah
Legenda Malin Kundang dari Tanah Minang dengan ciri khas Minangnya dan Legenda
Sangkuriang yang khas juga dengan budaya Sunda. Kemudian ada prosa baru yang
sifatnya lebih modern dan berdasarkan kehidupan sehari-hari seperti novel,
cerpen, autobiografi, dan roman.
Sekarang
sudah semakin jarang orang mau mengenal lebih dalam mengenai prosa lama seperti
kisah, legenda, fabel, dsb. Dizaman sekarang kebanyakan orang lebih sering
mengenalnya melalui cerita-cerita di novel, cerpen yang isi ceritanya lebih
banyak tentang kehidupan sehari-hari daripada nilai budaya setempat atau adat
istiadat.
Malu bertanya
sesat di jalan.
Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tiada berguna.
Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tiada berguna.
No comments:
Post a Comment