Salah
satu hal yang mudah untuk diucapkan tetapi dalam kesehariannya sulit
dipraktikkan adalah ’Cinta Kasih’. Sesungguhnya, cinta kasih bukan hanya sekadar
kata-kata. Ketika seorang suami mengatakan cinta kepada istrinya, maka hal itu
kita katakan sebagai cinta kasih. Sesungguhnya bukan demikian. Memang,
kata-kata cinta seperti itu akan membawa kebahagiaan bagi istrinya, tetapi
apabila tidak disertai dengan tingkah laku yang baik, maka kata cinta tersebut
bagaikan tong kosong yang nyaring bunyinya, yaitu kata-kata kosong yang tidak ada
maknanya. Cinta kasih yang universal sesungguhnya sangat mulia. Mengapa? Karena
cinta kasih yang diajarkan bukan hanya kepada orang-orang terdekat kita,
seperti orangtua, saudara, ataupun sahabat, tetapi cinta kasih kepada semua makhluk
di alam semesta (Cinta Kasih Universal).
Cinta
kasih seharusnya dikembangkan melalui pikiran, ucapan, dan perbuatan. Cinta
kasih tidak akan sempurna apabila hanya dilakukan dengan pikiran saja. Cinta
kasih tidak akan sempurna apabila hanya dilakukan dengan perbuatan. Cinta kasih
tidak akan sempurna apabila hanya dilakukan dengan ucapan. Ketiga hal tersebut,
merupakan suatu pedoman untuk mengembangkan cinta kasih kita kepada orang-orang
di sekitar kita, dan juga kepada semua makhluk.
Lalu bagaimana cara kita untuk mengembangkan cinta kasih ataupun
belas kasih? Salah satu caranya adalah kita perlu memahami hakikat bahwa pada dasarnya
motif seseorang/mahluk dalam bertindak adalah dia ingin bahagia. Semua makhluk
pada dasarnya ingin bahagia. Bahkan seekor semut pun sama dengan kita, dia juga
ingin bahagia. Saat kita menghadapi musuh kita, mungkin musuh kita berusaha
untuk melukai kita. Namun, ingat lah bahwa dia melakukan itu semua semata-mata hanya
agar dirinya bahagia. Setelah mengerti hal ini, kita tidak terjabak lagi dalam
emosi kebencian, sehingga kita bisa berpikir lebih jernih.
Yang perlu kita pikirkan adalah
kenapa dia membenci ku? Apa yang harus aku lakukan agar dia tidak membenci ku
lagi? Dengan berpikir demikian, kita sudah memancarkan cinta kasih yang luar
biasa.
Kita bisa menerapkan cinta kasih ini ke semua mahluk di sekitar
kita, kepada teman kita, kepada saingan kita, kepada anjing galak, kepada pencuri,
dan kepada semua mahluk, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat.
“Apabila tidak mengerti, maka hal
ini bagaikan seseorang yang menyeberangi lautan luas tanpa ada tujuan yang
jelas, maka ketika berada di tengah laut, orang tersebut kebingungan ‘mau ke
mana dia akan berlayar? Demikian juga, cinta kasih yang dikembangkan seseorang
sesungguhnya mempunyai manfaat yang sangat besar” (Ekādasakanipāta Sutta, Anguttara Nikāya)
No comments:
Post a Comment