III.
Topik : Jejaring Sosial dalam kehidupan
sosial bangsa Indonesia
Tujuan : Membuktikkan bahwa peran Jejaring
Sosial juga berperan dalam upaya sosialisasi yang positif
Tesis : Penggunaan Jejaring Sosial yang
tepat dan dioptimalkan dapat membantu kehidupan sosial masyarakat sehingga
lebih mudah terhubung antar individu dan menjalin komunikasi yang positif.
Kerangka Karangan:
1.
Pengantar Mengenai Jejaring Sosial
1.1. Pengertian Jejaring Sosial
1.2. Klasifikasi Jejaring Sosial
1.2.1. Proyek Kolaborasi
1.2.2. Blog dan Microblog
1.2.3. Konten
1.2.4. Situs Jejaring Sosial
1.2.5. Virtual Game World
1.2.6. Virtual Social World
1.3. Ciri-ciri Jejaring Sosial
2.
Perkembangan Jejaring Sosial
2.1. Di Dunia
2.2. Di Indonesia
3.
Pertumbuhan Jejaring Sosial di Masyarakat Indonesia
3.1. Di pulau Sumatera
3.2. Di pulau Jawa
3.3. Di pulau Papua
4.
Jejaring Sosial terhadap Masyarakat Indonesia
4.1. Keuntungan Masyarakat Indonesia
Terhadap Adanya Jejaring Sosial
4.2. Masalah-Masalah yang Dihadapi
Masyarakat Indonesia Terhadap adanya Jejaring Sosial
Latar Belakang:
Jejaring Sosial
saat ini sedang digandrungi oleh semua orang, dan tidak mengenal status orang.
Orang kaya, orang miskin, pelajar, mahasiswa, orang tua, anak muda, orang desa,
orang kota, semua dapat mengakses Jejaring Sosial.
Jejaring Sosial kata yang tidak asing kita
dengar saat ini, tahukah anda artinya? Jika diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia, tentu saja Social Media itu adalah Jejaring Sosial – sebuah tempat untuk
melakukan aktifitas bersosialisasi – berbaur dan bergabung dengan orang lain. Kata Jejaring Sosial menjadi
populer ketika Facebook dan Twitter mulai dikenal oleh kalangan pengguna
Internet, hal ini yang kemudian membuat Jejaring Sosial dan Internet menjadi
tidak terpisahkan. Tidak heran, jika mendengar kata Jejaring Sosial maka
pikiran orang orang tentu akan langsung tertuju pada Internet – Facebook,
Twitter, Blogging, Youtube dan semua fasilitas-fasilitas lainnya yang
menjembatani hubungan dan interaksi antar manusia.
Di Indonesia sendiri,
kegiatan ber-Jejaring Sosial sebenarnya telah ada sejak lama – dengan
bermunculannya berbagai macam forum diskusi berbasis web seperti KasKus
misalnya, hanya saja demam Jejaring Sosial mulai terasa ketika sebuah situs
pertemanan bernama Friendster mulai naik daun – saat itu banyak orang mulai
merasa sangat penting untuk menampilkan sosok dirinya untuk dikenal orang lain.
Jejaring Sosial memiliki dampak besar pada
kehidupan kita saat ini. Seseorang yang asalnya “kecil” bisa seketika menjadi
besar dengan Jejaring Sosial, begitupun sebaliknya orang “besar” dalam sedetik
bisa menjadi “kecil” dengan Jejaring Sosial. Apabila kita dapat memanfaatkan Jejaring Sosial, banyak sekali manfaat yang kita dapat, sebagai
media pemasaran, dagang, mencari koneksi, memperluas pertemanan, dll. Tapi
apabila kita yang dimanfaatkan oleh Jejaring Sosial baik secara langsung
ataupun tidak langsung, tidak sedikit pula kerugian yang akan di dapat seperti
kecanduan, sulit bergaul di dunia nyata, dan lain – lain). Orang yang pintar dapat
memanfaatkan Jejaring Sosial ini untuk mempermudah hidupnya, memudahkan dia
belajar, mencari kerja, mengirim tugas, mencari informasi, berbelanja, dan lain
- lain.
Jejaring
Sosial menambahkan kamus baru dalam pembendaharaan kita yakni selain mengenal
dunia nyata kita juga sekarang mengenal “dunia maya”. Dunia bebas tanpa batasan
yang berisi orang-orang dari dunia nyata. Setiap orang bisa jadi apapun dan
siapapun di dunia maya. Seseorang bisa menjadi sangat berbeda kehidupannya
antara didunia nyata dengan dunia maya, hal ini terlihat terutama dalam Jejaring
Sosial.
Masalah:
1. Apa yang dimaksud Jejaring Sosial?
2. Tuliskan macam – macam jejaring sosial?
3. Apa saja manfaat adanya jejaring sosial?
4. Apa saja dampak negatif dari jejaring
sosial?
5. Apa saja jenis kejahatan yang dapat
terjadi dalam ruang lingkup jejaring sosial?
6. Bagaimana cara mencegah dampak negatif
dalam jejaring sosial dari sudut pandang sosial?
7. Bagaimana cara mencegah dampak negatif
dalam jejaring sosial dari sudut pandang agama?
Tujuan:
1. Mengetahui
lebih dalam tentang jajaring sosial asli Indonesia,
2.
Mengenal macam – macam jejaring sosial asli Indonesia,
3.
Mengetahui manfaat dari jejaing sosial,
4.
Mengetahui dampak – dampak dari jejaring sosial,
5.
Mampu memanfaatkan jejaring sosial sesuai kebutuhan,
6. Mengarahkan
jejaring sosial untuk membangun komunikasi yang positif.
Batasan Masalah:
Dalam penyusunannya penulis membatasi menjadi beberapa sup pokok
bagian yang meliputi:
1. Pengertian
jejaring sosial
2. Jenis-jenis
dari jejaring sosial
3. Keuntungan
atau dampak positif dari jejaring sosial
4. Kerugian
atau dampak negatif dari jejaring sosial
5. Tindak
kriminal atau pelanggaran hukum yang mungkin dilakukan dengan jejaring sosial
6. Cara
mengatasi tindak pelanggaran hukum yang mungkin dilakukan melalui jejaring
sosial
Saya
mendapatkan data penulisan melalui wawancara atau interview yang dilakukan langsung kepada informan, melalui angket
yang diajukan ke beberapa orang, melalui observasi dan pengalaman keseharian
yang saya lakukan.
Saya mengendalikan variabel topik
tersebut dengan melakukan pemilihan topik yang baik. Kemudian melakukan
pembatasan yang mencakup konsep, variabel, data, lokasi pengumpulan data, dan
waktu pengumpulan data. Kemudian juga didukung dengan data yang relevan dengan
pembahasan masalah.
Saya mengorganisasi karangan dengan menyusun
seluruh unsur karangan menjadi satu kesatuan karangan dengan berdasarkan
persyaratan formal kebahasaan yang baik, benar, cermat, logis: penguasaan,
wawasan keilmuan bidang kajian yang ditulis secara memadai; dan format
pengetikan yang sistematis.
Saya mengembangkan penalaran karangan
sampai dengan simpulan melalui penalaran secara induktif yaitu diawali dengan
observasi data, pembahasan, dukungan pembuktian, dan diakhiri dengan kesimpulan
umum.
II.
1.
Bacaan di atas berupa laporan: b. Kuantitatif.
2.
Laporan tersebut disusun secara: a. Induktif.
3.
Laporan di atas berisi: c. Perencanaan.
4.
Bahasa laporan itu: a. Efektif
5.
Pendekatan pembahasan: b. Ilmiah
I.
1.
Ragam bacaan di atas: d. Berita.
2.
Topik bacaan di atas: a. Penyimpangan sampel.
3.
Kalimat kedua menyatakan: a. Perbedaan sampel
besar dan sampel kecil.
4.
Kata sampel
sebaiknya ditulis c. Sampel.
5.
Kalimat kelima “Berarti, untuk sampel-sampel
kecil, kesimpulannya tak dapat dijamin.” Untuk sampel-sampel kecil merupakan: c.
Subjek
6.
Topik yang baik harus memenuhi syarat sebagai
berikut ini kecuali: c. Cukup luas.
7.
Contoh topik yang baik bagi studi akuntansi
misalnya: b. Analisis fungsi prakiraan bisnis terhadap kinerja keuangan.
8.
Kalimat tesis yang baik misalnya: b. Penggunaan
program komputer yang dirancang secara tepat akan berpengaruh secara positif
terhadap pengembangan sistem kerja.
9.
Kalimat tesis yang baik memenuhi syarat berikut
ini kecuali: d. Menggunakan kata
konotasi.
10. Pilihlah
contoh perumusan masalah karangan ilmiah yang menuntut adanya analisis: c.
Adakah hubungan sistem kerja terrhadap efisiensi produksi?
11. Kata
yang menyatakan tujuan penelitian: c. Menyimpulkan.
Latihan dan Tugas
Mandiri
1.
Hakikat perencanaan karangan adalah proses awal
dalam membuat karangan sampai dengan akhir penulisan. Penulisan sebuah karangan
harus memenuhi persyaratan.Persyaratan ini menyangkut isi, bahasa, dan teknik
penyajian, Oleh sebab itu untuk membuat sebuah karangan perlu direncanakan
dan tentunya sesuai dengan pengelompokkan karangannya, baik menurut
bentuk, ragam, jenis, rumpun, ataupun macam karangannya.
2. Mengarang
merupakan proses kreatif. Pertama
tahap persiapan yaitu mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan
arah dan fokus penulisan, mengamati objek yang akan ditulis, dan memperkaya
pengalaman kognitif untuk proses selanjutnya. Kedua tahap inkubasi (pendadaran) yaitu proses logis dengan
memanfaatkan seluruh informasi yang akan dikumpulkan dari sebab ke akibat atau
tesis – antitesis sampai dengan sintesis yang merupakan pemikiran sinergi
kreatif yang juga bersifat khas sampai dengan pembahasan yang lebih luas yang
merupakan solusi, pemecahan masalah, atau jalan keluar atas pemikiran yang
dihadapi. Ketiga tahap iluminasi atau
kejelasan yang ditandai dengan adanya inspirasi pemecahan masalah. Keempat tahap verifikasi yaitu
mengevaluasi, memeriksa kembali, atau menyeleksi seluruh tahapan, dan
menyusunnya kembali sesuai dengan fokus tujuan penulisan.
3. Jenis-jenis
karangan ilmiah adalah:
a. Makalah
Makalah membahas sebuah topik yang terkait dengan
perkuliahan atau tema dalam suatu seminar, simposium, kongres, atau seminar dan
lokakarya.
b. Artikel
Jurnal
Artikel jurnal adalah karangan ilmiah dalam bidang ilmu
tertentu yang diterbitkan dalam sebuah jurnal yang khusus menerbitkan bidang
kajian ilmu tersebut.
c. Proposal
Proposal adalah karangan ilmiah yang berisi rancangan kerja.
d. Laporan
Ilmiah
Laporan adalah penyampaian informasi yang ditulis secara
lengkap, jelas, sistematis, objektif, dan tepat waktu oleh seseorang kepada
orang lain atau pejabat.
4. Tahapan
(proses) penyusunan karangan adalah
(1) Prapenulisan
a. Menyusun
daftar pustaka sementara, dan menentukan topik atau judul, masalah, tujuan, dan
kalimat tesis,
b. Menyusun
garis besar isi dan menyem-purnakannya menjadi kerangka karangan lengkap
setelah datanya lengkap,
c. Menetapkan
landasan teoritis,
d. Menetapkan
sumber data (primer, sekunder) dan cara mengumpulkannya,
e. Menetapkan
metode pembahasan,
f. Menyusun
daftar pustaka sementara,
g. Menjadwalkan
pelaksanaanya.
(2) Penulisan
a. Menuliskan
keseluruhan naskah secara konseptual, disertai kutipan atau data yang
diperlukan;
b. Penulisan
tersebut mencakup:
i.
Bagian pelengkap
pendahuluan (halaman judul, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar,
daftar tabel),
ii.
Bagian naskah utama:
a) Pendahuluan:
(i) Latar belakang menguraikan kesen-jangan antara kondisi ideal dengan fakta, alasan mengapa topik kajian perlu dibahas, studi pustaka sebagai landasan ideal dan kesenjangannya dengan kenyataan yang dihadapi, (ii) Masalah berupa pertanyaan yang timbul sebagai konsekuensi pemba-hasan pada latar belakang. (iii) Tujuan menjelaskan upaya yang hendak dicapai, (iv) Pembahasan masalah menjelaskan bagaimana menjawab masalah dan tujuan yang hendak dicapai atau ruang lingkup yang hendak dibahas, dan metode pembahasan yang digunakan.
(i) Latar belakang menguraikan kesen-jangan antara kondisi ideal dengan fakta, alasan mengapa topik kajian perlu dibahas, studi pustaka sebagai landasan ideal dan kesenjangannya dengan kenyataan yang dihadapi, (ii) Masalah berupa pertanyaan yang timbul sebagai konsekuensi pemba-hasan pada latar belakang. (iii) Tujuan menjelaskan upaya yang hendak dicapai, (iv) Pembahasan masalah menjelaskan bagaimana menjawab masalah dan tujuan yang hendak dicapai atau ruang lingkup yang hendak dibahas, dan metode pembahasan yang digunakan.
b) Bahasan
utama:
(i) Deskripsi teori
menggambarkan teori variabel pertama dan variabel kedua, (ii) Metode penelitian menjelaskan jenis
metode yang digunakan (misalnya: deskriptif, kualitatif, analisis fungsi x
terhadap y). Penjelasan metode pengumpulan data yang digunakan (misalnya:
observasi, wawancara, pengujian, angket), cara menganalisis data, dll Bahasan
selanjutnya: (iii) deskripsi data
yang sudah diolah, (iv) analisis data
dilakukan dengan metode penelitian di atas, dan (v) hasil analisis menyajikan temuan yang diperoleh melalui analisis
data.
c) Kesimpulan
dan saran:
(i) Kesimpulan
menyajikan penafsiran atas hasil analisis. (ii) Saran (rekomendasi) menyajikan usulan kepada seseorang, sekelom-pok
orang, atau pimpinan lembaga untuk melakukan suatu perbaikan atas kekurangan
yang ditemukan dalam penelitian atau pembahasan.
iii.
Pelengkap kesimpulan
(daftar pustaka, lampiran, indeks).
(3) Penyuntingan
(Editing) : Penyuntingan naskah, penyuntingan materi, dan penyuntingan bahasa.
(4) Penulisan
naskah yang sudah sempurna, tanpa kesalahan.
(5) Presentasi
yaitu menyajikan hasil akhir penulisan makalah atau skripsi.
5. Syarat-syarat
topik yang baik adalah:
a. Topik yang baik bagi penulis,
sesuai dengan: bidang keahliannya, bidang studi yang didalami, pengalaman
penulis, pengalaman kerja, praktik di lapangan, penelitian, partisipasi dalam
bidang ilmiah, bidang kerja atau profesi, karakter penulis (baik, cerdas,
inovatif da kreatif), temuan yang pernah diteliti, kualifikasi pengalaman
nasional, internasional) kemam-puan memenuhi tuntutan masyarakat, kemam-puan
memenuhi kebutuhan pembacanya, dan temuan baru dalam bidang iptek yang
diper-lukan pembaca.
b. Topik yang baik bagi
pembaca, adalah topik yang dapat mengembangkan
poptensi pem-bacanya, yaitu untuk mencapai target informasi yang diharapkan,
untuk meningkatkan kecerdasan, meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi,
mengembangkan dan meningkatkan karier dan profesinya, upaya mempertajam dan
memperhalus daya nalar, sesuai dengan kebutuhan informasi iptek yang diperlukan
dll.
6. Perbedaan
topik dan judul karangan adalah topik merupakan pembicaraan dalam keseluruhan
karangan yang akan dibahas. Setelah diperoleh topik yang sesuai topik tersebut
dinyatakan dalam suatu judul yaitu nama atau titel karangan.
7. Syarat-syarat
kalimat tesis adalah:
a. Berisi
gabungan rumusan topik dan tujuan;
b. Penekanan
topik sebagai suatu pengungkapan pikiran;
c. Pembatasan
dan ketepatan rumusan;
d. Berupa
kalimat lengkap terdapat subjek dan predikat(objek);
e. Menggunakan
kata khusus dan denotatif(lugas);
f. Berupa
pernyataan positif – bukan kalimat tanya, bukan kalimat seru, dan bukan kalimat
negatif.
g. Dapat
mengarahkan, mengembangkan, dan mengendalikan penulisan; dan
h. Dapat
diukur dan dibuktikan kebenarannya.
8. Melengkapi
kalimat tesis:
1) Topik : Kreativitas baru produksi pangan dari
singkong.
Tujuan : Membuktikan bahwa bahan baku singkong dapat diolah
dalam berbagai jenis pangan yang
dapat dijadikan komoditas ekspor.
Tesis : Inovasi bahan baku singkong untuk varian makanan baru
yang menghasilkan produk berdaya saing tinggi di pasar Internasional.
2) Tesis : Efisiensi sumber daya ekonomi akan
menghasilkan produk sepatu tangguh
berdaya saing tinggi di pasar Internasional.
Topik : Efisiensi
dalam industri sepatu
Tujuan : Melakukan pengembangan dan efisiensi sumber daya dalam
industri kreatif untuk pasar Internasional.
9. Topik
yang kreatif dan inovatif sesuai dengan bidang studi saya:
Topik : Efisiensi pengelolaan
komputerisasi pada rumah sakit
Tujuan : Membuat pengelolaan dan sumber daya di rumah sakit
berjalan lebih efektif dengan komputerisasi sehingga meningkatkan kualitas
pelayanan
Tesis : Pengelolaan sistem komputerisasi yang tepat untuk
peningkatan kualitas sumber daya dan efisiensi rumah sakit sehingga dapat
melayani pasien lebih cepat, tepat, dan akurat.
10. Kerangka Karangan:
Topik : Perdagangan Elektronik (E-Commerce)
Tema : Jual Beli Melalui Perdagangan Elektronik
(E-Commerce) di Indonesia
1.
Pengertian Perdagangan Elektronik
1.1 Sejarah Perkembangan Perdagangan
Elektronik
1.2 Klasifikasi Perdagangan Elektronik
1.2.1
Business to Business (B2B)
1.2.2
Business to Consumer (B2C)
1.2.3
Consumer to Consumer (C2C)
1.2.4
Consumer to Business (C2B)
1.2.5
Non Business E-Commerce
1.2.6
Intrabusiness (Organizational) E-Commerce
2.
Contoh Situs Perdagangan Elektronik (E-Commerce) di
Indonesia
2.1 Toko Bagus
2.2 Lazada
2.3 Berniaga
2.4 Bhinneka
2.5 Tokopedia
3.
Berbelanja Online Melalui Situs E-Commerce
3.1 Produk-produk yang dijual di Situs
E-Commerce
3.2 Sistem Pembayaran dan Pengiriman Produk
3.3 Kelebihan dan Kekurangan Berbelanja
Melalui E-Commerce
5.3.1. Kelebihan Berbelanja Melalui E-Commerce
5.3.2. Kekurangan Berbelanja Melalui
E-Commerce
5.3.2.1.Beberapa Risiko Jika Berbelanja Melalui
E-Commerce
4. Mengatasi Penipuan yang Marak Terjadi di Situs E-Commerce
4.1. Memilih
Cara Pembayaran/Transaksi yang Aman
4.2. Tips-tips
Menghindari Penipuan Ketika Berbelanja Melalui E-Commerce
No comments:
Post a Comment